JAKARTA (CN) – Tanaman Monstera Adansonii Variegata atau yang lebih dikenal dengan sebutan Janda Bolong saat ini tengah tren di kalangan para pecinta tanaman hias. Bahkan, harganya pun fantastis, bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Dilansir kompas.com, salah seorang penjual tanaman, Josh (30) mengatakan, bibit tanaman janda bolong saat ini paling murah dijual seharga Rp.2 juta sampai Rp.3 juta.
Bila tumbuh dengan baik, dalam beberapa waktu saja tanaman itu harganya bisa lebih mahal.
Ia menceritakan, mulanya, monstera mulai booming di masyarakat karena adanya kabar seorang petani di daerah Bogor yang berhasil menjual tanaman tersebut kepada orang Jepang dengan harga mencapai Rp 120 juta.
“Tadinya monstera jenisnya masih sangat langka di Indonesia. Nah dia punya jenis Variegata. Kemudian ada orang Jepang beli tanamannya sekitar 120 juta, hanya 6 daun,” katanya.
Josh mengatakan, ada beberapa kondisi yang menentukan harga tanaman ini. Salah satunya pada bagian daun. Daun monstera yang baik, biasanya memiliki sejumlah lubang yang menjadi ciri khasnya.
kondisi akar juga sangat berpengaruh terhadap harga tanaman ini. Menurutnya, akar yang dimiliki haruslah kuat.
Selain itu, sambungnya, jumlah daun juga menentukan harga. Jika ukurannya sudah cukup besar, tanaman hias ini akan dihargai per helai daun.
Josh menyebutkan, tanaman ini sangat cocok digunakan sebagai penghias ruangan. Kondisi daunya yang unik, menambah nilai estetika, sehingga sangat pas bila dijadikan sebagai hiasan.
Meski begitu, ada alasan lain yang menyebabkan melambungnya harga Janda Bolong. Seperti yang diungkapkan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Syariful Mubarok.
Ia menyebutkan, harga tanaman ini melambung naik bukan karena teknik budidaya yang sulit. Melainkan, hanyalah sebuah permainan harga.
Pasalnya, hal serupa pernah terjadi beberapa tahun silam. Misalnya pada saat pamor Anthurium atau tanaman Gelombang Cinta meningkat. Praktis, harga jualnyapun ikut membengkak.
“Ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias. Jika sudah banyak yang produksi tanaman ini, maka akan mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis,” jelas Syariful. ***
Discussion about this post