KAB TASIKMALAYA | Puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Ciawi Tasikmalaya menyambangi Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya. Mereka datang untuk mengadukan keluhan terkait kabar miring yang tengah beredar luas di media social. Pasalnya, sekolah mereka diduga dicemarkan nama baik sekolahnya, yakni atas dugaan perselingkuhan dua tenaga pengajar yang dimuat di salah satu media online beberapa waktu lalu.
Salah seorang siswi kelas 11 MAN 3 Ciawi, Fitri Sondari menerangkan awal mula mengetahui nama baik sekolahnya itu tercemar, yakni dari salah satu orangtua siswa yang bertanya kepada anaknya dan memberikan link video Youtube yang berisi konten terkait dua orang guru yang diduga berselingkuh.
“Saya bersama teman-teman keberatan adanya tayangan sekolah kami yang terpangpang di dalam video tersebut,” ungkapnya saat pertemuan yang dilakukan di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (02/02/2021).
Menurutnya, banyak masyarakat yang menanyakan terkait video yang telah diunggah itu. Dampaknya, seluruh siswa pun merasa terganggu secara psikis. Sedangkan, siswa dan guru pun tidak tahu menahu soal berita yang sudah menyebar luas itu.
Sementara, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan bahwa setelah menerima laporan dari para siswa MAN 3 Tasik dan hasil laporan pemeriksaan Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, tidak terbukti adanya perselingkuhan dua guru tersebut.
“Kami akan melakukan komunikasi secara intens dengan PWI Tasikmalaya guna mengambil langkah-langkah yang dianggap penting,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Tasikmalaya, Firman Suryaman, menyampaikan bahwa pihaknya bakal mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Dikatakannya, pemberitaan yang sudah beredar itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.
“Kami akan menunggu langkah KPAID karena PWI hanya memberi gambaran seputar kegiatan jurnalistik,” pungkas Firman.*
Discussion about this post