CIANEWS.CO.ID | Dari hasil penelitian, tidur di malam hari dengan keadaan lampu yang menyala bisa menyebabkan beberapa masalah bagi kesehatan seperti obesitas, depresi pikiran, bahkan parahnya lagi terkena kanker.
Tentunya Kamu tidak mau hal ini terjadi bukan? Jadi lebih baik mulailah membiasakan diri untuk tidur dengan suasana yang gelap atau setidaknya dengan intensitas cahaya yang minim sekali.
Berikut adalah tips yang aman agar tidur kamu tetap nyenyak dan sehat.
Pastikan mematikan semua sumber cahaya satu jam sebelum jam tidur. Sumber cahaya bisa dari komputer, TV, ponsel, dan peralatan lainnya. Ini akan mengurangi radiasi yang dipancarkan oleh sumber cahaya tersebut.
Jika sudah terbiasa menggunakan lampu tidur, sebaiknya pilihlah lampu tidur dengan warna yang sedikit lebih gelap atau redup seperti merah gelap, dipercaya memiliki efek yang paling rendah jika dibandingkan dengan warna lainnya.
Jika masih terpapar dengan cahaya dari luar kamar, Anda bisa menggunakan penutup mata sebagai penghalang cahaya yang masuk ke dalam mata.
Jangan sekali-sekali menyalakan lampu secara mendadak di malam hari saat terbangun di malam hari. Jika ingin minum air atau ke kamar mandi, Anda bisa menggunakan lampu dengan intensitas cahaya yang lebih redup.
Jika memang terpaksa bekerja di malam hari, sebaiknya istirahat secukupnya di siang hari agar badan tidak lemas saat bekerja. Lebih baik lagi saat istirahat siang hari, usahakan kamar dalam kondisi gelap. Jika masih ada cahaya yang masuk, Anda bisa gunakan penutup mata.
Penting bagi yang bekerja dengan pencahayaan yang terang di siang hari agar membantu mendapatkan tidur yang berkualitas di malam harinya.
Bagi yang takut dengan gelap, sebaiknya berkonsultasi dan lakukan terapi untuk mengatasi fobia terhadap gelap. Ini untuk kebaikan sendiri nantinya.
Selain banyak manfaatnya juga banyak, dampak yang diperoleh jika tidak menggunakannya dengan baik. Jadi bisa dipastikan tidur dalam kegelapan pun tidak selamanya buruk, justru baik untuk kesehatan.**
Baca juga : Cara Mencuci Tangan yang Baik Menurut WHO
Discussion about this post