Sel jaringan ikat yang disebut fibroblas memproduksi dan memelihara kolagen. Seiring bertambahnya usia, kolagen mereka menjadi terfragmentasi, fungsi fibroblas menjadi terganggu, dan produksi kolagen melambat. Perubahan ini, bersama dengan hilangnya protein struktural kunci lain yang disebut elastin, menyebabkan tanda-tanda penuaan seperti kulit kendur dan kerutan.
Penggunaan kolagen
Tubuh Anda sebenarnya secara alami dapat memproduksi kolagen. Anda juga bisa menambahkan produk minuman kolagen dari makanan yang Anda konsumsi, misalnya melalui sumber makanan seperti kulit ayam dan kulit ikan serta suplemen kolagen. Produk kolagen oral dan topikal seperti suplemen dan krim wajah sangat populer untuk mengobati tanda-tanda penuaan seperti kerutan, hilangnya hidrasi kulit, dan nyeri sendi.
Anda bisa membeli kolagen dalam bentuk bubuk, kapsul, dan cair. Anda dapat meminumnya sebagai suplemen atau menambahkannya ke minuman — baik panas maupun dingin — dan makanan seperti oatmeal dan yogurt.
Profesional kesehatan juga menggunakan kolagen dan bahan berbasis kolagen di bidang medis, termasuk dalam mengobati luka, luka bakar, dan borok akibat penyakit diabetes. Selain itu, perusahaan kosmetik menggunakan kolagen dalam produk seperti pelembab dan serum karena sifat pelembab dan humektannya.
Apa yang menyebabkan hilangnya kolagen?
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh Anda secara alami menurun. Selain itu, kolagen menjadi terfragmentasi dan terdistribusi lebih longgar dan lebih jarang. Perubahan yang terjadi ini mengarah pada tanda-tanda khas penuaan, seperti kerutan dan kulit kering dan kendur. Integritas kolagen yang ditemukan dalam tulang juga menurun dan berkurang seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan penurunan kekuatan tulang.
Sementara kehilangan dan kerusakan kolagen seiring bertambahnya usia tidak dapat dihindari, faktor diet dan gaya hidup tertentu dapat mempercepat proses ini. Misalnya, merokok diketahui dapat menurunkan produksi kolagen dan menyebabkan penuaan kulit, menimbulkan kerutan, dan menyebabkan hilangnya elastisitas pada kulit. Minum minuman keras berlebihan juga terbukti mempercepat penuaan kulit dengan mengurangi produksi kolagen dan merusak mekanisme perbaikan kulit.
Selain itu, mengkonsumsi makanan tinggi gula tambahan dan makanan yang diproses berlebihan (ultra-processed food) dapat menyebabkan penuaan dini dengan berkontribusi pada proses yang disebut glikasi, yang mengurangi pergantian kolagen dan mengganggu kemampuan kolagen untuk berinteraksi dengan sel dan protein di sekitarnya.
Mengkonsumsi makanan rendah senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGL) juga diketahui dapat mengurangi produksi kolagen bahkan merusak kolagen dalam tubuh. AGL adalah racun yang menumpuk di kulit. Mereka dapat menyebabkan kolagen menjadi kaku dan dapat menonaktifkan protein yang bertanggung jawab untuk perbaikan kolagen.
Menurut banyak penelitian, makanan yang mengandung AGL tertinggi ada di produk daging olahan seperti hot dog dan bacon, makanan yang digoreng seperti kentang goreng dan ayam goreng, dan daging bakar atau panggang.
Paparan sinar matahari yang berlebihan juga menurunkan produksi kolagen. Sinar UV dapat memecah kolagen dan elastin, dua protein ini menjaga kulit tetap kenyal dan halus. Sehingga paparan sinar matahari jangka panjang dapat merusak jaringan kulit sehingga menyebabkan kulit keriput, kering, dan muncul flek hitam. Jadi untuk menghindari kerusakan kulit karena paparan sinar matahari, sangat disarankan bagi Anda untuk memakai tabir surya dengan SPF tinggi dan menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan. Hal ini dapat membantu mencegah tanda-tanda penuaan kulit dini.
Discussion about this post