Ekonomi – Cianews – Di tengah gempuran jajanan modern, Awug Beras, camilan tradisional Sunda, tetap kokoh berdiri. Cita rasa manis alami dari tepung beras, gula merah, dan kelapa parut, dipadu tekstur lembutnya yang sedikit kasar, serta aroma harum pandan, membuat Awug Beras tetap memikat lidah. Bentuknya yang unik, menyerupai kerucut atau piramida, semakin menambah daya tarik jajanan yang dibuat dengan cara dikukus ini.
Giri (31), pengelola Toko Awug Beras Bu Siti yang berdiri sejak tahun 2000, berbagi kisah suksesnya mempertahankan bisnis ini. Awalnya, toko hanya menjual Awug Beras dan beberapa jajanan pasar rumahan. Namun sejak 2018, Giri mengambil alih dan melebarkan sayap dengan menambah varian jajanan pasar serta berkolaborasi dengan supplier lain. Hasilnya? Toko yang berlokasi di Jalan AH Nasution (seberang Pasar Ujungberung) ini mampu menjual hingga 15 kerucut Awug Beras setiap harinya!

Strategi pemasaran di era digital juga menjadi kunci keberhasilan Giri. Ia memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram (@AwugBuSiti), untuk mempromosikan Awug Beras dan bekerja sama dengan platform pesan antar seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Langkah ini terbukti efektif dalam menjangkau pasar yang lebih luas dan bersaing dengan jajanan kekinian yang kerap viral di media sosial. Keberhasilan Giri membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan, bahkan di tengah persaingan bisnis yang ketat.

Related Post
Tinggalkan komentar