Ekonomi – Cianews – Bandung tengah bergelut dengan permasalahan pengelolaan sampah di kawasan komersilnya. Hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan menjadi sorotan utama. Meskipun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mengklaim telah membina vendor pengelola sampah yang bekerja sama dengan pelaku usaha, efektifitasnya dipertanyakan.
Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengakui pengelolaan sampah di kawasan komersil menjadi prioritas. Perda Nomor 9 Tahun 2019 mewajibkan pengelola kawasan untuk mengelola sampah secara mandiri. Namun, jika kewajiban ini tak mampu dipenuhi, kerjasama dengan vendor yang kompeten diizinkan. Pembinaan difokuskan pada peningkatan proses pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pengangkutan sampah sesuai standar.
Dudy menjelaskan, dari 48 vendor terdaftar, hanya 20 yang telah mendapatkan rekomendasi teknis (Rekomtek) untuk bekerja sama dengan kawasan komersil. Sisanya masih dalam proses atau belum memenuhi kriteria. Kendala utama, menurut Dudy, adalah minimnya pemahaman dan kesadaran pengelola kawasan akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Hal ini menambah beban pengawasan DLH. "Beberapa (pelaku usaha) menyambut baik, sebagian lagi masih kami proses," ujar Dudy.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, telah menekankan seriusnya permasalahan sampah di kawasan komersil. Tantangan ini memerlukan solusi komprehensif, bukan hanya sekedar pembinaan vendor. Minimnya kesadaran pelaku usaha menjadi titik krusial yang perlu diatasi untuk mengatasi gunungan sampah di kota Bandung. Apakah solusi efektif akan segera ditemukan? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar