Ekonomi – Cianews – Banjir besar yang menerjang Bekasi mengakibatkan dampak yang sangat signifikan. Lebih dari 52 ribu jiwa di Kota dan Kabupaten Bekasi menjadi korban, menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat. Bencana yang terjadi antara 28 Februari hingga 3 Maret ini telah merendam puluhan desa di sejumlah kecamatan.
Di Kabupaten Bekasi, 13.704 kepala keluarga (KK) atau sekitar 51.320 jiwa terpaksa mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Wilayah terdampak meliputi 41 desa tersebar di 14 kecamatan. Kondisi di Kota Bekasi tak jauh berbeda; 187 KK (760 jiwa) dari 14 desa di 7 kecamatan menjadi korban. Bencana ini juga meluas ke daerah lain, dengan Kabupaten Karawang (570 KK/1.660 jiwa) dan Kabupaten Bogor (756 KK/2.917 jiwa) turut merasakan dampaknya. Tragisnya, di Kabupaten Bogor, satu korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor.
Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, langsung turun ke lokasi bencana untuk memastikan penanggulangan berjalan optimal. "Kami berupaya maksimal dalam penanganan darurat, mulai dari evakuasi hingga pendirian tempat pengungsian," tegasnya. BPBD Jabar telah menyalurkan bantuan logistik, termasuk makanan, air bersih, selimut, dan perlengkapan bayi, terutama bagi pengungsi. Namun, bantuan tambahan masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban.
Related Post
Koordinasi intensif dilakukan BPBD Jabar dengan BPBD dan pemerintah daerah setempat, termasuk Depok, Karawang, dan Bogor, untuk penanganan pascabencana. Hujan deras dan meluapnya Kali Bekasi menjadi penyebab utama bencana hidrometeorologi ini yang telah melumpuhkan sebagian besar wilayah Bekasi. Kondisi banjir di Bekasi hingga saat ini masih belum sepenuhnya surut.
Tinggalkan komentar