cianews.co.id- Wilayah Ciamis, Jawa Barat, dilanda amukan cuaca ekstrem baru-baru ini, di mana hujan deras dengan curah tinggi disertai tiupan angin kencang memicu serangkaian bencana tanah longsor. Insiden ini mengakibatkan kerusakan signifikan pada properti warga, terutama di Desa Payung Agung, Kecamatan Panumbangan.
Menurut data yang dirilis oleh Pemerintahan Kecamatan Panumbangan, dua dusun menjadi titik terdampak paling parah. Dusun Cimanglid melaporkan satu titik longsor, sementara Dusun Darawati mengalami kondisi yang lebih genting dengan empat titik longsor terpisah yang mengancam permukiman warga.
Camat Panumbangan, Irfan Hilmi, mengonfirmasi dampak mengerikan dari cuaca buruk ini. "Selain terjadi sejumlah titik longsor, rumah milik Bapak Emun, seorang warga Dusun Cimanglid, juga mengalami kerusakan parah dengan sebagian bangunannya yang ambruk," jelas Irfan dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025). Ia menegaskan bahwa laporan resmi telah segera disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk meminta respons dan bantuan darurat. Irfan juga menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat gotong royong yang langsung ditunjukkan oleh masyarakat dan tim penanggulangan bencana.
Related Post
"Saat ini, kami bersama personel BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta unsur TNI dan Polri telah bahu-membahu membantu warga yang terdampak. Upaya kami fokus pada evakuasi material longsor dan pembersihan lokasi untuk mencegah dampak yang lebih luas," ungkapnya, menggambarkan respons cepat di lapangan.
Di tempat terpisah, Kalakhar BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menerangkan bahwa pihaknya tidak menunggu lama untuk bertindak. Personel BPBD segera diterjunkan ke lokasi bencana alam yang dilaporkan oleh aparat pemerintah Kecamatan Panumbangan, dan juga dari Kecamatan Sindangkasih. "Pemkab telah menyalurkan bantuan logistik kedaruratan kepada para pemilik rumah yang tertimpa musibah," singkat Ani, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membantu korban.
Namun, ancaman longsor ini ternyata tidak hanya terpusat di Panumbangan. Wilayah kecamatan tetangga juga dilaporkan menghadapi situasi serupa. Sebelumnya, sebuah rumah milik Ibu Tati di Dusun Kadupugur, Desa Gunungcupu, Kecamatan Sindangkasih, dilaporkan terancam tertimbun material longsor. Ini menjadi sinyal bahwa ancaman bencana hidrometeorologi di Ciamis mungkin lebih luas dan membutuhkan kewaspadaan ekstra dari seluruh elemen masyarakat. Kondisi ini menggarisbawahi urgensi mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang berkelanjutan.
Tinggalkan komentar