Ekonomi – Cianews – Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat, Sri Dewi Anggraini, menyoroti tantangan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di masa transisi pemerintahan. Menurutnya, ada dua kendala utama dalam mencapai target pertumbuhan 8 persen dalam lima tahun ke depan, pasca pandemi Covid-19. Tantangan tersebut diperparah oleh proses pemulihan ekonomi yang masih berlangsung.
Sri Dewi menjelaskan, tantangan pertama adalah infrastruktur digital yang belum merata. Pemerintah harus fokus pada pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang optimal. "Tantangan kedua adalah konektivitas transportasi," tegasnya usai menjadi narasumber Diskusi Panel "Menyongsong Era Baru: Menyusun Solusi untuk Masa Depan Bisnis dan Ekonomi Jawa Barat," Jumat (6/12). Ia menambahkan, masih banyak wilayah di Jawa Barat yang belum terhubung dengan baik. Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan menurunkan biaya logistik. "Kami akan terus berkoordinasi untuk merealisasikan program-program ini di tingkat provinsi dan daerah," imbuhnya.

Sementara itu, pakar ekonomi dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Ferry Hadiyanto, menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat di masa transisi ini. Hal ini krusial untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan. Kedua ahli sepakat, meskipun penuh tantangan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat harus tetap didorong untuk mencapai target tersebut. Koordinasi dan strategi yang tepat menjadi kunci keberhasilannya.

Related Post
Tinggalkan komentar