Ekonomi – Cianews – Lonjakan harga sejumlah komoditas pangan di awal tahun 2025 membuat warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) meringis. Pantauan cianews.co.id pada 2 Januari 2025, cabai rawit dan telur ayam ras menjadi "biang kerok" kenaikan harga yang signifikan di pasar tradisional Tagog Padalarang dan Pasar Sudimampir.
Endang (55), pedagang sayur di Tagog Padalarang, mengungkapkan harga cabai rawit menembus angka Rp80.000 per kilogram. "Beli di pasar Caringin, Kota Bandung, rata-rata yang naik," ujarnya. Sementara itu, telur ayam ras mencapai Rp31.000 per kilogram.
Ujang (65), pedagang di Pasar Sudimampir, membenarkan lonjakan harga tersebut. Ia menyebut harga cabai rawit melonjak drastis. "Tanggal 31 Desember 2024 masih Rp61.000, tiba-tiba 1 Januari langsung Rp80.000," tuturnya. Kenaikan harga telur juga terjadi sejak dua pekan lalu.
Kenaikan harga ini dikeluhkan konsumen. Ujang menambahkan, "Konsumen ngeluh, jumlah pembelian berkurang. Saya pun terpaksa mengambil untung kecil."
Yanti (32), pedagang masakan Sunda di Desa Bojonghaleang, mengungkapkan kesulitannya akibat kenaikan harga cabai rawit. "Tahun lalu Rp56.000, sekarang Rp80.000! Harus kurangi pembelian, sambal jadi kurang pedas," keluhnya.
Senada dengan Yanti, Rutmawati (29) dari Desa Ciburuy, mengatakan kenaikan harga telur dan cabai memberatkan masyarakat, apalagi di tengah harga kebutuhan pokok yang sudah tinggi. Lonjakan harga ini jelas menambah beban pengeluaran rumah tangga.
Tinggalkan komentar