Ekonomi – Cianews – Gempuran produk impor menjadi momok menakutkan bagi industri tekstil dalam negeri. Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil (BBSPJIT) Bandung, Cahyadi, mengungkapkan tantangan berat yang dihadapi sektor ini. Menurut Cahyadi, kunci keberlangsungan industri tekstil tanah air terletak pada peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi.
"Satu-satunya jalan adalah memproduksi secara efektif dan efisien. Minimalisir biaya-biaya yang tidak perlu," tegas Cahyadi saat ditemui di PT Kahatex, Sumedang, Selasa (25/2). Dengan menekan biaya produksi, harga jual produk dalam negeri bisa lebih kompetitif di pasar, baik domestik maupun internasional. Hal ini sejalan dengan dorongan Kementerian Perindustrian untuk menciptakan regulasi yang mendukung industri dalam negeri.

Cahyadi mencontohkan keberhasilan PT Kahatex yang mampu mengekspor produknya ke luar negeri. "Ini membuktikan produk dalam negeri mampu bersaing di pasar global," ujarnya. Meskipun persaingan di pasar domestik cukup ketat karena produk impor ilegal dan praktik perang harga, pasar internasional masih terbuka lebar bagi produk berkualitas dan efisien. PT Kahatex menjadi bukti nyata kesuksesan tersebut. Produknya diterima dengan baik di pasar global karena efisiensi, harga, dan kualitas yang mumpuni.

Related Post
Selain efisiensi dan efektivitas, Cahyadi menekankan pentingnya sertifikasi standar internasional seperti SMU (sistem manajemen mutu) SNI ISO 90001:2015, SML (sistem manajemen lingkungan) SNI ISO 140001:2015, dan SNI Produk. "Ini syarat mutlak untuk bersaing di pasar global," tambahnya. BBSPJIT Bandung siap memberikan dukungan penuh kepada industri tekstil dalam negeri untuk meningkatkan daya saingnya di kancah internasional.
Tinggalkan komentar