Ekonomi – Cianews – Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Ciamis, Yaya Suriadijaya SH, mengungkapkan strategi baru dalam perang melawan narkoba di wilayahnya. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, BNNK Ciamis pada 2024 menggeser fokus utamanya dari penindakan ke pencegahan dan pemetaan kerawanan peredaran narkoba. Hal ini disampaikan Yaya dalam konferensi pers di Kantor BNNK Ciamis, Selasa (24/12/2024).
"Meskipun tidak ada pengungkapan kasus yang dilakukan langsung oleh BNNK Ciamis, bukan berarti peredaran narkoba di Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran lenyap. Kami lebih memprioritaskan pencegahan dan rehabilitasi," tegas Yaya. Pengungkapan kasus, lanjut dia, akan tetap ditangani oleh pihak berwenang seperti BNN Provinsi Jawa Barat dan kepolisian. Peran BNNK Ciamis beralih pada memberikan informasi dan dukungan kepada instansi terkait.

Data yang dipaparkan menunjukkan Ciamis masih menjadi wilayah dengan kasus peredaran narkoba tertinggi, dengan 53 tersangka. Kota Banjar menyusul dengan 40 tersangka, dan Kabupaten Pangandaran 21 tersangka. Sebagai bentuk komitmen terhadap rehabilitasi, BNNK Ciamis telah melakukan asesmen terpadu terhadap 43 tersangka. Sebanyak 34 orang menjalani rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama BNNK Ciamis, satu orang dirawat inap di Balai Rehabilitasi BNN Lido, dan sisanya menjalani rehabilitasi pasca putusan pengadilan.

Related Post
Upaya pencegahan juga diperkuat dengan program Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) di Desa Mekarjaya dan Desa Pasirtamiang. Program ini mencakup 23 kegiatan edukasi, deteksi dini, dan intervensi di tingkat masyarakat. Yaya menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat dan instansi terkait untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba. Strategi baru ini diharapkan mampu menekan angka peredaran narkoba di wilayah Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran secara lebih efektif.
Tinggalkan komentar