Ekonomi – Cianews – Musim hujan tiba, dan ancaman demam berdarah dengue (DBD) kembali mengintai Kota Cimahi. Meskipun kasus DBD dalam tiga bulan terakhir menunjukkan tren penurunan – September (22 kasus), Oktober (16 kasus), dan November (18 kasus) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi tetap mengimbau kewaspadaan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi, menekankan pentingnya pencegahan. "Meskipun kasusnya melandai, kita tetap harus waspada," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (13/12/2024). Kota Cimahi, sebagai wilayah endemi DBD, tetap berisiko tinggi.

Dwihadi menjelaskan, hujan meningkatkan potensi berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes aegypti di genangan air. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk rajin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M: menguras, menutup, dan menimbun. "Genangan air adalah tempat berkembang biaknya jentik," tegasnya.

Related Post
Selain 3M, Dinkes Kota Cimahi juga menyarankan beberapa langkah pencegahan lain. Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, daun sirih, dan daun mint dapat membantu. Memelihara ikan pemakan jentik, seperti ikan cupang, mujair, atau mas, di bak penampungan air juga efektif. "Ikan-ikan ini bisa mencegah jentik berkembang menjadi nyamuk dewasa," tambah Dwihadi.
Dengan meningkatnya curah hujan, kewaspadaan masyarakat terhadap DBD menjadi sangat penting. Langkah-langkah pencegahan yang sederhana namun efektif ini diharapkan dapat menekan angka kasus DBD di Kota Cimahi. cianews.co.id terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi terbaru terkait hal ini.
Tinggalkan komentar