Ekonomi – Cianews – Pemberantasan pungutan liar (pungli) di Kebun Binatang Bandung tampaknya masih jauh dari kata tuntas. Ironisnya, praktik pungli kembali marak terjadi saat libur Lebaran Idul Fitri, periode di mana tempat wisata tersebut dipadati pengunjung. Padahal, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, sebelumnya telah berjanji akan menempatkan Satgas anti Premanisme dan Pungli di lokasi tersebut. Kecolongan lagi, Pemkot Bandung?
Salah satu korban, Udin (22), warga Kabupaten Bandung, menceritakan pengalaman pahitnya. Karena area parkir Kebun Binatang Bandung penuh, ia terpaksa memarkir kendaraannya di luar area resmi. Namun, tak lama kemudian, seorang pria mendekatinya, menawarkan masker seharga Rp 5.000 dan meminta biaya parkir Rp 20.000. "Jadi totalnya Rp 25.000, parkir sama masker, jadi berasa beli es kopi," keluhnya.

Udin mengungkapkan, pengunjung lain juga mengalami hal serupa. Para pelaku pungli beralasan tindakan mereka sudah sesuai ketentuan karena sedang ada animal show di dalam kebun binatang. Menariknya, meski diwajibkan mengenakan masker, tidak ada pemeriksaan di pintu masuk, mengindikasikan kewajiban membeli masker tersebut terkesan dibuat-buat.

Related Post
Menanggapi maraknya parkir liar dan pungli di Kebun Binatang Bandung, Kepala Dinas Perhubungan, Asep Kuswara, mengatakan pihaknya telah melakukan penindakan. "Kami sudah menindak para pelaku pungli di Bonbin," tegas Asep. Namun, pernyataan tersebut terkesan minim bukti dan tidak mampu menjelaskan efektifitas penindakan yang dilakukan mengingat praktik pungli masih terus terjadi. Keberhasilan penindakan pungli di Kebun Binatang Bandung masih dipertanyakan dan menjadi sorotan tajam publik. Apakah janji Pemkot Bandung hanya sebatas wacana? Publik menanti aksi nyata, bukan hanya janji.








Tinggalkan komentar