Ekonomi – Cianews – Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Januari 2025 menjadi perhatian serius. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB mencatat 51 kasus, terdiri dari 25 laki-laki dan 26 perempuan. Angka ini cukup mengkhawatirkan dan membuat Dinkes KBB langsung bergerak cepat.
Nurul Rasyihan, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Bandung Barat, mengungkapkan mayoritas penderita (28 orang) berusia 15-44 tahun. Rinciannya, 2 penderita berusia di bawah 1 tahun, 4 penderita berusia 1-4 tahun, 11 penderita berusia 5-14 tahun, dan 6 penderita berusia di atas 44 tahun.
Padalarang dan Lembang menjadi dua kecamatan dengan kasus tertinggi, masing-masing 11 dan 10 kasus. Penyebab peningkatan kasus ini diduga kuat karena musim hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD. Genangan air menjadi tempat ideal bagi telur nyamuk untuk menetas.
Related Post
Menanggapi situasi ini, Dinkes KBB tak tinggal diam. Langkah-langkah strategis telah disiapkan, dimulai dari memperkuat sistem pelaporan kasus DBD dan Chikungunya ke rumah sakit dan puskesmas dalam waktu 24 jam. Selain itu, edukasi masif kepada masyarakat terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan penerapan 3M Plus (menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas) terus digencarkan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan aktif melakukan PSN," tegas Rasyihan. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah penyebaran DBD. Dengan kerja sama yang baik antara Dinkes dan masyarakat, diharapkan angka kasus DBD di KBB dapat ditekan.
Tinggalkan komentar