Ekonomi – Cianews – Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, baru-baru ini memberikan arahan tegas kepada 55 juru parkir on-street di Kota Cimahi. Sosialisasi yang digelar di Aula A Pemkot Cimahi, Selasa (18/3/2025), bukan sekadar membahas retribusi parkir. Ngatiyana menekankan peran krusial juru parkir dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan.
"Bukan semata-mata untuk mencari retribusi saja, tetapi membantu masyarakat, baik dalam hal ketertiban, kebersihan maupun keselamatan," tegas Ngatiyana. Ia berharap juru parkir lebih proaktif membantu masyarakat, misalnya menyeberangkan pejalan kaki, membantu anak-anak, dan memastikan kendaraan terparkir dengan aman. Bahkan, hal-hal kecil seperti membantu membersihkan helm pengendara yang basah pun menjadi perhatian.
Keberadaan juru parkir liar menjadi sorotan. Ngatiyana menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Cimahi untuk melakukan pendataan dan pengaturan titik parkir yang belum terdaftar, khususnya di area dengan aktivitas tinggi. "Dishub harus mengatur titik parkir yang memang dibutuhkan," tandasnya.
Related Post
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Muhammad Nur Effendi, menjelaskan bahwa 55 juru parkir resmi telah dibina untuk memahami administrasi retribusi dan ketertiban. Saat ini, terdapat 44 titik parkir resmi di 19 ruas jalan. Menariknya, Alun-Alun Cimahi kini telah ditetapkan sebagai kawasan pedestrian, sehingga parkir di area tersebut dilarang.
Juru parkir resmi dibekali atribut khusus, seperti rompi Dishub, surat tugas, dan name tag. Surat tugas diperbarui setiap enam bulan sekali. Nur Effendi juga menegaskan larangan parkir di jalan nasional dan jalan provinsi. Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Cimahi berharap terciptanya sistem parkir yang tertib, aman, dan nyaman bagi warga.
Tinggalkan komentar