Ekonomi – Cianews – Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kementerian terkait dalam pengendalian banjir. Hal ini disampaikannya usai menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Pengadaan Tanah dan Pengendalian Banjir di Jakarta, Rabu (19/3/2025). Menurutnya, upaya pencegahan banjir jauh lebih efektif dan ekonomis daripada penanganan pasca-bencana.
"Selama ini kita fokus pada penanganan banjir setelah terjadi. Padahal, pencegahan jauh lebih murah," ujar Herman. Ia mengakui bahwa tantangan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, tidak hanya terpusat di wilayah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi), tetapi juga meluas ke Cekungan Bandung dan daerah lainnya di Jawa Barat.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Erwan Setiawan, Pemprov Jabar gencar melakukan koordinasi antar kementerian/lembaga dan kepala daerah untuk mitigasi bencana secara komprehensif. Herman menegaskan komitmen Gubernur dalam penanganan banjir dan pengendalian tata ruang. "Pak Gubernur terus berupaya memastikan penanganan banjir dan tata ruang yang baik, dengan koordinasi lintas kementerian dan kepala daerah," tambahnya.
Related Post
Herman menyoroti kurangnya perhatian terhadap aspek lingkungan dalam pembangunan. "Kita memacu pertumbuhan ekonomi, tapi ekologi juga harus diperhatikan. Kita harus pintar-pintar menyeimbangkannya," tegasnya. Pemprov Jabar pun siap berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait untuk pengendalian banjir. Rencana normalisasi sungai di wilayah Bekasi hingga Bogor, serta pembangunan tanggul, tengah digagas dan diharapkan mendapat dukungan Kementerian PUPR.
"Pemprov Jabar bersama Pemda kabupaten/kota berkomitmen untuk mengatasi masalah banjir," pungkas Herman. Pemprov Jabar juga akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pengendalian alih fungsi lahan sebagai payung hukum untuk upaya jangka panjang.
Tinggalkan komentar