Ekonomi – Cianews – Menjelang Lebaran, bayangan kelabu justru menyelimuti sejumlah pekerja di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) KBB membongkar adanya dugaan pelanggaran pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang dilakukan sejumlah perusahaan. Dua puluh hari menjelang Ramadhan, keluhan terus berdatangan.
Ketua FSPMI KBB, Dede Rahmat, mengungkapkan dua masalah utama yang dilaporkan para pekerja. "Pertama, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dibuat-buat oleh perusahaan, dan kedua, THR yang tidak sesuai aturan," ujarnya Kamis (20/3/2025). Ia menjelaskan, banyak pekerja yang menerima THR kurang dari satu bulan gaji, dengan alasan perusahaan sepi order. Padahal, Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 menetapkan THR minimal satu bulan upah bagi pekerja yang telah bekerja selama satu tahun.
Lebih lanjut, Dede mengungkapkan maraknya PHK sepihak yang dilakukan perusahaan menjelang Lebaran. "Ada laporan PHK yang dibuat-buat, dilakukan sebelum Lebaran agar pekerja tak mendapat THR," tambahnya. Ia mendesak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB untuk meningkatkan pengawasan agar perusahaan nakal jera dan hak pekerja terlindungi. Ketidaktegasan pengawasan dinilai menjadi celah bagi perusahaan untuk melakukan pelanggaran. Apakah Disnakertrans KBB akan segera bertindak? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar