Bandung Terendam? Pembangunan di Utara Jadi Biang Kerok!

Bandung Terendam? Pembangunan di Utara Jadi Biang Kerok!

Ekonomi – Cianews – Banjir di Kota Bandung kian parah. Walhi Jawa Barat (Jabar) menuding pembangunan di kawasan utara sebagai salah satu penyebab utamanya. Hannah, Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jabar, mengungkapkan bahwa perubahan tata ruang di Bandung Utara yang tak terkendali berdampak langsung pada lingkungan di bawahnya, termasuk Kota Bandung.

"Masalah banjir Bandung tak bisa dipisahkan dari kondisi di kawasan penyangga, Bandung Utara," tegas Hannah kepada cianews.co.id. Pembangunan yang tak terkontrol di wilayah tersebut, selain merusak lingkungan, juga mengganggu sistem tata air, berujung pada banjir di daerah hilir.

Bandung Terendam? Pembangunan di Utara Jadi Biang Kerok!
Gambar Istimewa : jabarekspres.com

Alih fungsi lahan di hulu semakin memperparah situasi. Jumlah air limpasan meningkat drastis, sementara sistem drainase Bandung sudah tak memadai. "Kita harus mengelola limpasan air dari skala terkecil di rumah hingga tingkat kota," imbuhnya.

Walhi Jabar mendorong kolaborasi Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung Barat untuk memulihkan kawasan Bandung Utara. Kerja sama pemerintah dan masyarakat krusial untuk menjaga lingkungan dan mengatasi masalah banjir secara tuntas. Pemulihan kawasan ini penting untuk meminimalisir dampak kerusakan lingkungan di hulu.

Salah satu solusi yang diajukan adalah penerapan sistem drainase berkelanjutan. Pengelolaan air limpasan dilakukan secara terstruktur, mulai dari rumah tangga hingga tingkat kota. Dengan sistem ini, limpasan air terkelola dengan baik, mengurangi potensi banjir.

"Pengelolaan air permukaan terintegrasi dan berkelanjutan dapat mengurangi potensi bencana di masa depan, sekaligus menambah cadangan air tanah yang semakin menipis," pungkas Hannah. Intinya, pembangunan tak terkendali di utara Bandung turut andil dalam bencana banjir yang melanda kota tersebut.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar