Ekonomi – Cianews – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan akan mengevaluasi proyek pembangunan wahana bermain di Puncak, Bogor, yang digarap oleh anak perusahaan PT Jaswita. Langkah tegas ini diambil menyusul bencana banjir yang melanda kawasan tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Dedi usai rapat dengan Badan Anggaran DPRD Jabar, Senin (3/3) malam.
Menurut informasi yang diterima Dedi, sebagian material proyek milik anak perusahaan PT Jaswita diduga menjadi penyebab meluapnya sungai. "Dari keterangan Bupati Bogor, ada bagian proyek, mungkin kubah atau sesuatu, yang jatuh ke sungai, menyumbat aliran, dan menyebabkan sungai meluap," ungkap Dedi.

Proyek pembangunan sarana rekreasi di lahan yang sebelumnya kebun teh ini, akan segera ditinjau bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada Kamis mendatang. "Kami akan melakukan sidak dan mengambil keputusan penting," tegasnya.

Related Post
Dedi menegaskan, evaluasi proyek tersebut tak akan ragu dilakukan jika terbukti mengurangi resapan air dan menimbulkan bencana. "Jika memang faktanya proyek ini mengurangi resapan air dan menyebabkan bencana, saya tidak akan ragu untuk mengevaluasinya," tegasnya. Keselamatan warga, menurut Dedi, menjadi prioritas utama. Pihak swasta yang terbukti melakukan alih fungsi lahan di Puncak dan melanggar aturan, akan dikenai sanksi tegas, bahkan pencabutan izin.
Sebelumnya, proyek anak perusahaan PT Jaswita ini telah menuai polemik. Pembangunan wahana bermain, termasuk bianglala, diduga telah menyebabkan penggundulan lahan kebun teh dan berpotensi melanggar Perpres No 60 Tahun 2020 tentang rencana tata ruang kawasan Jabodetabek-Puncak-Cianjur. (son)
Tinggalkan komentar