Ekonomi – Cianews – Kabupaten Bandung Barat (KBB) di awal tahun 2025 dibayangi peningkatan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB periode Januari-Maret 2025 mencatat angka yang mengkhawatirkan: 12 kasus. Rinciannya, 8 kasus menimpa anak dan 4 kasus lainnya menimpa perempuan dewasa.
"Januari hingga Maret 2025, ada 12 laporan kasus yang masuk dan semuanya sedang dalam proses penanganan," ungkap Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP2KBP3A KBB, Rini Haryani, saat ditemui di Ngamprah, Selasa (11/3/2025).

Kasus-kasus tersebut tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Padalarang, Lembang, Sindangkerta, dan Cipongkor. Rini menambahkan, pihaknya tengah berupaya melakukan pendekatan kepada para korban. "Laporan yang kami terima sementara ini dari empat kecamatan tersebut. Saat ini kami sedang melakukan pendekatan terhadap korban," jelasnya.

Related Post
Lebih lanjut, Rini menjelaskan bahwa sebagian besar kasus merupakan pelecehan seksual, dengan beberapa kasus lainnya masuk kategori Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Semua kasus tersebut telah dilaporkan ke kepolisian dan sedang dalam proses hukum.
DP2KBP3A KBB berkomitmen mengawal proses hukum dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan pemenuhan hak-hak korban, termasuk pendampingan psikologis. "Kita langsung lakukan home visit ke rumah-rumah korban. Walaupun cakupan wilayah kabupaten terbatas, kita akan mengutamakan home visit korban," tegas Rini, mengingat keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di berbagai wilayah. Peningkatan kasus ini menjadi sorotan dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tinggalkan komentar