Ekonomi – Cianews – Bulan Ramadan di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, terasa berbeda. Alih-alih menghabiskan waktu ngabuburit dengan gadget atau berkumpul di jalanan, anak-anak di Kampung Pasir Tarasi memilih permainan tradisional yang unik: Lori. Permainan yang hampir punah ini kembali dihidupkan oleh Karang Taruna setempat.
Lori, sebuah wahana seluncur sederhana terbuat dari bambu dan pohon aren, mengingatkan kita pada roller coaster mini. Tanpa roda, lintasan dua rel ini memanfaatkan kemiringan tanah atau pelumas bekas untuk mempercepat laju papan seluncur. Bayangkan, keseruan meluncur di atas kayu tanpa rasa takut!

Sindi Nuraeni (13), salah satu anak yang mencoba lori, awalnya ragu. Ketakutan terjatuh sempat menghantuinya. Namun, melihat teman-temannya bermain dengan gembira, ia memberanikan diri. "Awalnya takut, pas coba sekali ternyata seru juga. Akhirnya ketagihan main ini terus," ujarnya dengan antusias. Ia bahkan mengaku permainan ini membuatnya tak terasa sedang menunggu waktu berbuka puasa.

Related Post
Permainan lori sendiri merupakan warisan turun-temurun, diperkirakan sudah ada sejak tahun 1970-an bahkan lebih tua lagi. Karang Taruna Desa Cijambu sengaja menghidupkan kembali permainan ini untuk mengisi waktu ngabuburit sekaligus mengenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda. Inisiatif ini patut diapresiasi sebagai upaya pelestarian budaya dan alternatif hiburan yang positif di bulan Ramadan. Semoga inisiatif serupa bisa ditiru di daerah lain.
Tinggalkan komentar