Ekonomi – Cianews – Meski pandemi COVID-19 telah berlalu, Pasar Baru Trade Center, ikon Kota Bandung, masih berjuang keras untuk kembali ke kejayaannya. Penurunan omset hingga hampir 70% dirasakan para pedagang, jumlah pedagang pun menyusut drastis dari lebih dari empat ribu menjadi hanya dua ribu lebih. Salah satu penyebabnya adalah minimnya kunjungan wisatawan mancanegara. "Wisatawan Malaysia, misalnya, sekarang lebih memilih Jakarta atau Tangerang karena akses yang lebih mudah," ungkap Yogi, pedagang batik di Pasar Baru, kepada cianews.co.id, Kamis (18/1).
Kurnia, Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru, menambahkan bahwa pemulihan ekonomi di Pasar Baru membutuhkan lebih dari sekadar beroperasinya Bandara Husein. Ia mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian khusus, termasuk promosi masif baik ke wisatawan lokal maupun mancanegara. "Pedagang di sini sebagian besar UMKM, butuh dukungan berupa pinjaman lunak dan pembinaan. Jangan sampai riwayat kredit saat pandemi menjadi penghalang," tegasnya.
Lebih lanjut, Kurnia menekankan perlunya pengembangan Pasar Baru secara menyeluruh, mulai dari perbaikan fasilitas hingga kebijakan yang berpihak pada pedagang. "Pasar Baru ini ikon Bandung. Jika dikelola serius, ekonomi di sini bisa kembali bergairah, bahkan lebih baik dari sebelumnya," harapnya.
Related Post
Meskipun beroperasinya Bandara Husein diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan, Kurnia mengingatkan bahwa keberhasilan Pasar Baru tetap bergantung pada peran pemerintah. "Perhatian lebih sangat dibutuhkan agar Pasar Baru tetap menjadi kebanggaan Bandung," pungkasnya. Harapan para pedagang kini tertuju pada dukungan nyata pemerintah untuk menghidupkan kembali pusat perdagangan bersejarah ini.
Tinggalkan komentar