Cianews – Kekeringan di Cilacap, Jawa Tengah, tak kunjung reda. Ribuan warga terdampak kekeringan di berbagai wilayah Cilacap harus berjuang mendapatkan air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan bahwa hingga Rabu (11/9) sebanyak 220 tangki air bersih telah disalurkan. "Itu setara dengan 1.100.000 liter air yang telah kami distribusikan ke 11.014 keluarga atau 44.079 jiwa di 62 dusun, 31 desa, dan 12 kecamatan," ungkap Budi di Cilacap, Kamis (12/9).
Related Post
Walaupun hujan ringan hingga lebat terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir, Cilacap masih belum merasakan hujan merata. "Hujan dengan intensitas sedang baru terjadi di beberapa wilayah seperti Kecamatan Majenang, Wanareja, Cimanggu, Dayeuhluhur, dan beberapa wilayah lainnya," jelas Budi.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, Kabupaten Cilacap diperkirakan akan memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober. Namun, beberapa wilayah diprediksi akan memasuki musim hujan pada akhir September 2024.
"Meskipun ada hujan, dampak kekeringan masih terasa, terutama di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten," ujar Budi. "Bojong adalah desa yang pertama kali terdampak kekeringan dan hingga saat ini ketersediaan air di sumur-sumur warga masih belum pulih sepenuhnya."
Kondisi serupa juga dialami desa-desa terdampak kekeringan lainnya. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Cilacap terus mendistribusikan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap.
Hari ini, Kamis (12/9), BPBD Kabupaten Cilacap menjadwalkan pendistribusian bantuan air bersih ke 6 desa di 5 kecamatan. "Semoga tidak ada kendala dalam pendistribusian bantuan air bersih yang akan dilaksanakan hari ini, sehingga dapat terealisasi semua," harap Budi.
Tinggalkan komentar