Ekonomi – Cianews – Siswa kelas 3 SMP Santo Yusup, Kota Bandung, baru-baru ini mencuri perhatian dengan inovasi teknologi mereka. Bukan sekadar teori, para pelajar ini merancang dan membangun alat-alat canggih berbasis keseharian dalam ujian praktik informatika pada Rabu, 16 April 2025. Hasilnya? Jemuran otomatis, lampu pintar, dan tempat sampah sensorik yang solutif dan aplikatif.
Salah satu siswi, Florina, berhasil menciptakan jemuran otomatis yang mampu melipat pakaian secara otomatis saat hujan. Dengan biaya hanya Rp 120.000 dari uang tabungannya, Florina merakit alat tersebut menggunakan mikrokontroler, LCD display, dan motor servo. "Saya ingin membantu orang tua. Kadang hujan datang tiba-tiba saat rumah kosong," ujarnya.
Sementara itu, Andrea, siswa lainnya, mengembangkan lampu rumah pintar yang terkoneksi wifi dan dapat dikontrol melalui aplikasi RemoteXY di ponsel, bahkan hingga jarak 10 meter. Uniknya, Andrea memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menyempurnakan kode programnya. "AI sangat membantu mempercepat proses dan koreksi coding," ungkapnya.
Guru Informatika SMP Santo Yusup, Didit Wahyu Triono, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari evaluasi praktik, namun ia menekankan pentingnya nilai guna dari setiap inovasi. "Kami mulai dari pertanyaan sederhana: apa masalah di rumahmu? Dari situ muncul 51 alat yang relevan dan solutif," jelas Didit. Ia pun membimbing siswa, bahkan hingga larut malam, fokus pada penguatan logika dan alur berpikir, bukan hanya penyelesaian teknis.
Kepala Sekolah, Markus Edy, berharap kreativitas dan kemampuan aplikatif ini dapat menginspirasi siswa lain. "Kami ingin semua pelajaran bisa dipraktikkan langsung dan memberi manfaat nyata," harapnya. Inovasi para pelajar SMP Santo Yusup ini membuktikan bahwa kreativitas dan teknologi dapat berkolaborasi untuk menciptakan solusi nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Tinggalkan komentar