Ekonomi – Cianews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung memberikan prediksi kurang menggembirakan terkait pemantauan hilal 1 Ramadhan 1446 H di Bandung. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengungkapkan potensi hilal tak terlihat pada 28 Februari 2025 mendatang. Penyebabnya? Cuaca buruk!
Hujan dengan intensitas ringan diperkirakan akan mendominasi Kota Bandung pada tanggal tersebut hingga malam hari, sehingga pengamatan hilal menjadi sangat sulit. Selain faktor cuaca, posisi hilal sendiri juga kurang menguntungkan. Saat matahari terbenam sekitar pukul 18.09 WIB, ketinggian hilal diperkirakan hanya 4 derajat 1,93 menit, elongasi 6 derajat 0,71 menit, fraksi iluminasi 0,20 persen, dan umur bulan 10,41 jam.
Kendati demikian, BMKG tetap akan melaksanakan pemantauan hilal di Observatorium Albiruni, Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba). Mereka akan menggunakan teleskop canggih yang dilengkapi teknologi informasi untuk merekam kecerlangan cahaya hilal dan mengirimkan data secara real-time ke BMKG Pusat.
Related Post
Teguh mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, untuk bersabar dan menunggu hasil sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1446 H yang akan diumumkan pada malam 28 Februari 2025. Keputusan resmi terkait awal Ramadhan akan dikeluarkan setelah proses pemantauan dan analisis data selesai dilakukan. Jangan sampai terburu-buru!
Tinggalkan komentar