Ekonomi – Cianews – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat di seluruh Indonesia pada tahun ini. Sekolah-sekolah tersebut, yang akan berkonsep asrama (boarding school) mulai dari SD hingga SMA, dirancang sebagai solusi untuk memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis.
Informasi ini disampaikan Gus Ipul usai rapat sosialisasi dan pembentukan sekolah rakyat di Cibinong, Kabupaten Bogor. Ia menjelaskan, pembangunan sekolah rakyat akan memanfaatkan aset tanah milik pemerintah daerah (Pemda). "Kita mohon kepada Bupati, Wali Kota yang memiliki aset maupun tanah, untuk diusulkan kepada Kementerian Sosial," ujarnya. Sebelum pembangunan dimulai, Kemensos akan melakukan verifikasi ketat untuk memastikan lokasi yang diusulkan memenuhi kriteria.

Penerimaan siswa akan didasarkan pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), memfokuskan pada masyarakat miskin ekstrem dan miskin (desil 1 dan 2). Gus Ipul berharap program ini dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. "Semua Indonesia, ditargetkan 200 untuk tahun ini dan tahun depan," tambahnya.

Related Post
Sementara itu, untuk Jawa Barat, kuota sekolah rakyat bergantung pada usulan dari masing-masing pemerintah daerah kabupaten/kota. Gus Ipul berharap Jabar mendapatkan lebih dari 30 sekolah rakyat. "Saya berharap di atas 30, saya berharapnya. Misalnya ada di atas 30 dari kabupaten/kota. Kita asumsikan sekarang 1 kabupaten 1 (sekolah rakyat) saja misalnya," pungkas Gus Ipul. Proses konsolidasi dengan bupati, wali kota, dan gubernur pun tengah dilakukan untuk memastikan kelancaran program ini.
Tinggalkan komentar