Bencana Lingkungan di Sukabumi: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Bencana Lingkungan di Sukabumi: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Ekonomi – Cianews – Kerusakan lingkungan yang cukup parah kembali terjadi di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lahan hijau berubah menjadi gersang dan merah akibat aktivitas pengerukan tanah yang diduga dilakukan oleh pihak swasta, PT Golden Pricindo Indah. Hal ini dibenarkan oleh Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jabar, Siti Hannah Alaydrus. Bukit-bukit tampak terluka, dan lumpur dari aktivitas pertambangan tersebut bahkan mencemari sawah warga, mengancam mata pencaharian dan ketahanan pangan masyarakat setempat.

Hannah mengungkapkan, keluhan warga bukan hanya soal lahan yang rusak, tetapi juga hilangnya sumber penghidupan dan terancamnya ekosistem yang telah lestari selama bergenerasi. Walhi Jabar pun melontarkan kritik tajam terhadap pemerintah daerah. Mereka menilai, pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada perusahaan perlu dikaji ulang. Jangan sampai, demi mengejar pendapatan daerah dari sektor pertambangan, pemerintah mengabaikan dampak lingkungan yang jauh lebih besar dan berkelanjutan.

Bencana Lingkungan di Sukabumi: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Gambar Istimewa : jabarekspres.com

Hannah menekankan pentingnya mempertimbangkan daya dukung lingkungan setiap wilayah, terutama mengingat keberadaan masyarakat yang hidup berdampingan dengan aktivitas pertambangan. Data BPS Kabupaten Sukabumi tahun 2019 menunjukkan kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 5,25 persen, jauh lebih rendah dibandingkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 22,5 persen. Bahkan, dokumen evaluasi RKPD Kabupaten Sukabumi Triwulan IV Tahun 2023 menunjukkan kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai Rp9.051,57 miliar dari tahun 2016 hingga 2021. Pertanyaan besarnya adalah, mengapa sektor yang kontribusinya jauh lebih kecil justru diprioritaskan hingga mengorbankan lingkungan dan mata pencaharian masyarakat? Ke depan, pengawasan yang lebih ketat dan pertimbangan yang lebih komprehensif dari pemerintah daerah sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya tragedi lingkungan serupa.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar