Ekonomi – Cianews – Kesenian tradisional Sunda, Reak, mencuri perhatian dunia internasional. Bukan hanya sekadar dikenal, seni pertunjukan khas Jawa Barat ini bahkan menjadi bintang utama dalam film dokumenter berjudul Cosmic Balance, yang melakukan penayangan perdana di Festival Film Dokumenter Internasional Kopenhagen, Denmark, pada 19-30 Maret 2025.
Festival bergengsi yang telah berlangsung sejak 2003 dan menarik lebih dari 125.000 penonton setiap tahunnya ini, menjadi panggung bagi Cosmic Balance untuk memperkenalkan Reak kepada dunia. Film arahan sutradara Andreas Johnsen ini tak sekadar menampilkan keindahan seni Reak, tetapi juga menggali makna mendalam di baliknya.

Anggi Nugraha, penerus generasi keempat Kelompok Seni Reak dan salah satu tokoh utama dalam film tersebut, mengungkapkan bahwa Cosmic Balance mengarahkan sorotannya pada upaya pelestarian Reak di tengah modernisasi. "Film ini menceritakan keindahan dan perjuangan menjaga Seni Reak, di tengah hubungan yang dinamis antara manusia, alam semesta, dan teknologi," ujar Anggi kepada cianews.co.id, Jumat (11/4).

Related Post
Lebih dari sekadar pertunjukan, Cosmic Balance menampilkan perjalanan emosional dan spiritual, mengajak penonton untuk merenungkan keseimbangan antara tradisi dan kemajuan, serta hubungan erat manusia dengan alam semesta. Film ini juga memperkenalkan berbagai tokoh, mulai dari penikmat hingga pelestari Seni Reak, dengan Anggi sebagai representasi pemuda Bandung Timur yang membawa warisan budaya Sunda ke kancah internasional. Kehadiran Cosmic Balance di festival tersebut membuktikan daya pikat budaya Sunda yang mampu menembus batas geografis dan memikat hati penonton global.
Tinggalkan komentar