Ekonomi – Cianews – Rumah Bhineka di Kota Bandung, Sabtu (12/4/2025) dipadati ratusan penyandang disabilitas dan anak yatim piatu dari Bandung Raya. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan sosial Adam-Adrian, sebuah momen penuh haru yang menyoroti kepedulian sosial di tengah minimnya perhatian pemerintah daerah, khususnya di Kota Cimahi.
Kegiatan ini menjangkau beragam jenis disabilitas, mulai dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita, autis, hingga tunadaksa, serta anak yatim piatu. Salah satu penerima manfaat, Wartini (52) warga Cimahi, mengungkapkan rasa syukurnya sekaligus kekecewaannya. Ia mengaku sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan, namun menyayangkan minimnya perhatian Pemerintah Kota Cimahi terhadap warga difabel.
"Kalau di Cimahi, selama ini belum ada perhatian dari pemerintah kota. Untuk Bapak Wali Kota, perhatikan lagi anak-anak difabel kita," ungkap Wartini dengan nada penuh harap. Kesulitan mengakses Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi keluhan utama. Proses pengajuan yang rumit, bahkan membuatnya harus mengajukan ke Kota Bandung karena merasa proses di Cimahi terlalu sulit.
"Di Cimahi sulit! Ngajuin juga kadang susah. Mungkin dari kelurahannya sulit. Ada yang dapat PKH, tapi banyak yang tidak. Karena susah dapetnya," tambahnya.
Wartini, anggota Komunitas Bumi Difabel Kota Cimahi, berharap pemerintah lebih peka, terutama terhadap anak-anak difabel yatim piatu. Ia juga menyinggung layanan terapi di Abiyoso yang hanya tersedia bagi mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dengan proses pendaftaran yang juga sulit. Kisah Wartini menjadi representasi dari banyak warga difabel Cimahi yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Tinggalkan komentar