Ekonomi – Cianews – Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) mendesak Gubernur dan DPRD Jawa Barat untuk segera menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Anti LGBT. Desakan ini dilatarbelakangi kekhawatiran meningkatnya perilaku LGBT yang dinilai meresahkan dan mengancam kesehatan masyarakat. Ketua API Jabar, Ustadz Asep Syaripudin, menyatakan perilaku LGBT bertentangan dengan ajaran agama dan berpotensi menyebarkan penyakit seperti HIV/AIDS.
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menunjukkan angka penderita HIV/AIDS di Jawa Barat telah mencapai 9.625 orang. Ustadz Asep, yang akrab disapa Kang UAS, menyatakan angka tersebut didominasi oleh kasus penularan melalui perilaku LGBT. Ia pun mendorong pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas melalui pendekatan edukasi dan penegakan hukum.
Sebagai contoh positif, Kang UAS mengapresiasi Perda Anti LGBT yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut. Ia berharap Jawa Barat dapat mencontoh langkah tersebut dan menerbitkan Perda serupa, bukan hanya mengandalkan Perda Ketahanan Keluarga yang dinilai kurang spesifik. "Provinsi Jawa Barat harus berani membuat aturannya sendiri," tegas Kang UAS.
Menurutnya, angka penderita HIV/AIDS yang hampir mencapai 10.000 jiwa merupakan bencana yang memerlukan penanganan serius dan tegas. Data ini, lanjut Kang UAS, seharusnya menjadi tamparan bagi pihak-pihak yang selama ini menarasikan pembiaran dan penerimaan terhadap LGBT. API Jabar berharap desakan ini dapat segera direspon oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif perilaku LGBT.
Tinggalkan komentar