Ekonomi – Cianews – Geger pungutan biaya di SDN Cibabat Mandiri 1, Cimahi. Orang tua siswa ramai-ramai mengeluhkan biaya perpisahan yang dinilai memberatkan, mencapai Rp460.000 per siswa. Angka tersebut terdiri dari biaya perpisahan Rp250.000, baju Rp100.000, dan buku kenangan Rp110.000. Keluhan ini muncul di tengah upaya Gubernur Jawa Barat dalam membenahi dunia pendidikan di Jawa Barat, khususnya terkait pungutan biaya yang memberatkan masyarakat.
Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya. "Biaya tersebut cukup berat, apalagi kami juga harus mempersiapkan biaya pendidikan anak untuk jenjang selanjutnya," ujarnya kepada cianews.co.id, Senin (10/3/2025). Ia mempertanyakan perlunya pelaksanaan acara perpisahan di Gedung Technopark yang membutuhkan biaya besar. "Apa tidak lebih baik perpisahan di lingkungan sekolah saja?" tambahnya.
Bukan hanya biaya perpisahan, orang tua siswa juga mengeluhkan pungutan lain, seperti biaya ujian praktek sebesar Rp50.000 dengan alasan untuk membeli bahan taplak, goodie bag, dan cokelat. Hal ini semakin menambah beban keuangan para orang tua.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Ana Julia, menjelaskan bahwa meskipun kewenangan pendidikan SD dan SMP berada di tingkat kota/kabupaten, kebijakan tetap harus selaras dengan arahan pemerintah pusat dan provinsi. "Beberapa kegiatan dan program harus menyesuaikan kebijakan dari provinsi dan pusat agar tidak menimbulkan kegaduhan," jelasnya. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Kota Cimahi telah mengimbau seluruh sekolah untuk menunda segala bentuk pungutan hingga ada aturan lebih lanjut. Kasus ini pun menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi pengelolaan dana di sekolah.
Tinggalkan komentar