Ekonomi – Cianews – Ratusan guru honorer dari Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) Sekolah SMA, SMK, dan SLB Negeri Jawa Barat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (13/1). Mereka menyuarakan tuntutan yang sama: kejelasan nasib dan pengangkatan sebagai ASN PPPK.
Ketua FKGH Jabar, Yudi Nurman Fauzi, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas minimnya rekrutmen ASN PPPK bagi guru honorer selama tiga tahun terakhir. "Ini puncak kekecewaan kami. Undang-Undang ASN 2023 sudah jelas, namun realisasinya jauh dari harapan," tegas Yudi di lokasi demo.
Yudi menuturkan, jumlah guru honorer yang diangkat menjadi ASN PPPK setiap tahunnya hanya sekitar 1.529 orang. Angka ini dianggap sangat kecil dibandingkan dengan jumlah guru honorer yang ada. "Sementara tenaga teknis hanya 65 orang per tahun. Ketimpangan ini sangat memprihatinkan," tambahnya.
Related Post
Aksi ini, menurut Yudi, merupakan bentuk luapan kekecewaan selama tiga tahun. Mereka berharap pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih serius memperhatikan nasib guru honorer yang telah mengabdi di sekolah negeri. "Kami adalah anak kandung Pemprov Jabar, bukan warga kelas dua," serunya. Mereka menuntut agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan pengangkatan mereka menjadi ASN atau PPPK. Aksi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendapatkan solusi konkret atas permasalahan yang telah berlangsung lama.
Tinggalkan komentar