Ekonomi – Cianews – Rencana Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, untuk meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan mental siswa dengan menambah tenaga psikolog di sekolah disambut positif warga Kota Bandung. Dani Arifin (34), orang tua siswa, mengungkapkan keprihatinannya akan pengawasan anak di sekolah. "Kalau anak sudah di sekolah, pengawasan kita lepas. Kita seringkali tidak tahu jika anak pulang dalam keadaan murung," ujarnya kepada cianews.co.id, Minggu (9/3). Ia berharap program ini dapat mencegah masalah bullying dan penurunan motivasi belajar.
Sementara itu, Hasna Nabila (16), siswi SMAN 21 Kota Bandung, mengatakan pentingnya pendampingan psikolog di sekolah. "Kadang bingung kalau ada kendala, mau curhat ke siapa. Takut ke orangtua, sementara BK (Bimbingan Konseling) terkesan hanya untuk masalah besar," tuturnya. Ia berharap program ini segera terealisasi, terutama menjelang ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Farhan sendiri menegaskan keseriusan Pemkot Bandung dalam menangani kesehatan mental siswa. Saat ini, hanya ada dua psikolog yang menangani masalah ini di sekolah-sekolah. Ke depan, jumlah tersebut akan ditingkatkan hingga empat kali lipat. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dukungan psikologis yang lebih optimal bagi para siswa di Kota Bandung.
Tinggalkan komentar