Ekonomi – Cianews – Heboh pemberitaan mengenai struktur sepanjang 30 kilometer di pesisir utara Tangerang yang disebut-sebut sebagai "pagar" misterius, kini menemukan titik terang. Ternyata, struktur tersebut bukanlah pagar, melainkan tanggul laut sederhana dari bambu yang dibangun secara swadaya oleh nelayan dan warga setempat. Informasi ini disampaikan langsung oleh Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang.
Tarsin, perwakilan nelayan, menjelaskan bahwa tanggul tersebut dibangun untuk memecah ombak dan mencegah abrasi pantai. Lebih dari itu, area di sekitar tanggul direncanakan untuk pengembangan tambak, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. "Tanggul ini hasil inisiatif swadaya masyarakat, bukan pagar, tapi tanggul laut yang punya banyak fungsi," tegas Tarsin.
Sebelumnya, muncul tudingan yang mengaitkan keberadaan tanggul tersebut dengan PSN PIK 2. Namun, Agung Sedayu Group selaku pengembang PSN PIK 2 membantah keras tuduhan tersebut. Kuasa hukum mereka, Muannas Alaidid, bahkan menyebutnya sebagai fitnah. "Bukan PIK 2 yang pasang itu. Itu fitnah," tegasnya. Agung Sedayu Group menjelaskan bahwa lokasi tanggul jauh dari proyek PSN PIK 2 dan sama sekali tidak berkaitan. Demi menghindari spekulasi, PIK 2 bahkan sempat menyarankan pemerintah untuk membongkar tanggul tersebut sebelum klarifikasi dari JRP.
Related Post
Dengan terungkapnya fakta ini, semua pihak diharapkan bersikap bijak dan menghindari spekulasi yang tidak berdasar terkait "pagar laut" tersebut. Keberadaan tanggul laut ini, justru merupakan bukti inisiatif masyarakat dalam melindungi lingkungan dan meningkatkan perekonomian mereka.
Tinggalkan komentar