Ekonomi – Cianews – Prediksi Kemenhub menunjukkan penurunan drastis jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025, mencapai 24 persen. Angka ini cukup mengejutkan, hanya 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen penduduk Indonesia yang diprediksi mudik tahun ini, jauh di bawah angka tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang. Apakah ini pertanda ekonomi sedang lesu?
Eko Listiyanto, pengamat ekonomi dari INDEF, melihat korelasi antara penurunan jumlah pemudik dengan melemahnya daya beli masyarakat. "Banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan, bahkan terkena PHK, sehingga anggaran untuk mudik menjadi terbatas," jelasnya dalam rilis Senin (1/4/2025). Ia menambahkan bahwa biaya mudik tak hanya mencakup ongkos perjalanan, tetapi juga pengeluaran tambahan untuk belanja dan berbagi dengan keluarga di kampung halaman.

Data PHK yang mengkhawatirkan turut memperkuat analisis Eko. Selama Januari-Februari 2025, tercatat 18.610 orang kehilangan pekerjaan, lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2024. KSPI bahkan mencatat angka yang lebih tinggi, sekitar 60.000 pekerja di 50 perusahaan terkena dampak PHK.

Related Post
Kondisi ini berdampak pada konsumsi masyarakat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pun ikut tergerus, turun 0,4 persen pada Januari 2025, sebuah anomali karena IKK biasanya naik di awal tahun. Penurunan ini berlanjut hingga Februari 2025. Apakah penurunan jumlah pemudik ini menjadi indikator serius atas kondisi ekonomi nasional? Pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut oleh para ahli ekonomi.









Tinggalkan komentar