Ekonomi – Cianews – Keluhan para guru honorer Jawa Barat yang gagal lolos seleksi CPNS dan PPPK akhirnya sampai ke telinga Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar. Pertemuan antara guru honorer dengan Disdik Jabar, yang difasilitasi dua anggota DPRD Jabar Komisi V, Yusuf Maulana Erwinsyah dan Lillah Sahrul Mubarok di Gedung DPRD Jabar, menghasilkan empat poin penting terkait nasib mereka.
Sekretaris Disdik Jabar, Deden Saiful Hidayat, menyatakan apresiasi atas aspirasi para guru honorer tersebut. Ia mengungkapkan empat solusi yang ditawarkan, berdasarkan arahan Pj Gubernur dan Sekda Jabar. Pertama, penyelesaian masalah akan dilakukan secara normatif, sesuai regulasi yang berlaku. Kedua, prosesnya akan mempertimbangkan kemampuan fiskal dan ketersediaan anggaran. Ketiga, tidak akan ada penggeseran kepentingan antara guru negeri dan swasta. Keempat, jaminan penghasilan memadai bagi guru honorer tetap terjaga karena telah dianggarkan.
Deden menegaskan, jika guru honorer diterima sebagai ASN, posisinya akan digantikan. Lebih lanjut, Pj Gubernur juga mendorong percepatan pengangkatan guru honorer menjadi ASN atau PPPK. Namun, soal peluang kerja paruh waktu masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat. Deden menekankan pentingnya kejelasan regulasi agar tidak terjadi eksploitasi guru dengan upah tidak layak, meskipun hanya mengajar beberapa jam saja. Pertemuan ini memberikan secercah harapan bagi para guru honorer yang selama ini merasa terabaikan.
Tinggalkan komentar