Ekonomi – Cianews – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan kompensasi Rp 1,5 juta kepada sopir angkot di jalur Puncak selama libur Lebaran. Namun, investigasi cianews.co.id mengungkap fakta mengejutkan: banyak sopir hanya menerima Rp 800 ribu! Dugaan penyimpangan dana kompensasi ini mencuat setelah sejumlah angkot tetap beroperasi di Puncak, meski seharusnya libur.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, membenarkan adanya laporan tersebut. "Laporan sudah masuk, tapi kami masih verifikasi," ujarnya. Dadang menjelaskan, seharusnya kompensasi terdiri dari uang tunai Rp 1 juta dan sembako Rp 500 ribu. Selisih Rp 700 ribu yang tak diterima sopir menimbulkan kecurigaan kuat adanya pemotongan.
Total 653 sopir dari tiga trayek (Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang, dan Bogor-Cibedug) terdampak. Jika terbukti, Dishub Bogor tak segan-segan bertindak tegas. "Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian," tegas Dadang. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika masih melihat angkot beroperasi di luar jadwal. "Kami tak bisa memantau semua lokasi," tambahnya. Kasus ini kini tengah menjadi sorotan dan menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Apakah seluruh dana kompensasi akan kembali ke tangan para sopir? Kita tunggu perkembangannya.
Tinggalkan komentar