Rahasia KONI Cimahi: Dana Minim, Prestasi Maksimal?

cianews.co.id- Di tengah badai efisiensi anggaran yang menerpa berbagai sektor, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi menunjukkan ketangguhan luar biasa. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka tetap berkomitmen penuh pada pembinaan atlet, bahkan ketika alokasi dana jauh dari harapan. Ketua Umum KONI Kota Cimahi, Aris Permono, menegaskan bahwa keterbatasan finansial bukanlah alasan untuk menghentikan roda prestasi, melainkan pemicu untuk berinovasi.

Aris tidak menampik bahwa kondisi anggaran tahun ini sangat menantang. Dari kebutuhan ideal Rp20 miliar, KONI Cimahi hanya menerima sekitar Rp9 miliar. Penurunan signifikan ini merupakan konsekuensi dari kebijakan efisiensi yang diberlakukan dari tingkat pusat hingga daerah. "Penurunan ini signifikan, namun kami dan seluruh cabang olahraga bisa menerima, karena ini adalah kebijakan efisiensi dari pusat hingga daerah," jelas Aris saat ditemui cianews.co.id di sekretariat KONI Cimahi baru-baru ini.

Rahasia KONI Cimahi: Dana Minim, Prestasi Maksimal?
Gambar Istimewa : assets.jabarekspres.com

Namun, pemangkasan anggaran ini justru memicu strategi cerdas yang patut dicermati. Aris mengungkapkan, 75 persen dari total dana yang ada dialirkan langsung untuk kebutuhan teknis cabang olahraga (cabor), khususnya yang akan berlaga di Babak Kualifikasi (BK). Ini adalah langkah berani yang menunjukkan prioritas utama KONI Cimahi. "Efisiensi justru kami lakukan di kesekretariatan. Banyak perencanaan dan tugas administratif yang kami coret agar anggaran bisa sepenuhnya fokus ke lapangan, untuk atlet dan pelatih," tegasnya, membuka tabir di balik manajemen anggaran mereka.

Langkah efisiensi yang terfokus ini bukan tanpa dasar. Aris menekankan bahwa prioritas utama adalah menjaga agar pembinaan atlet tidak terhenti dan tetap berkualitas. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam setiap penggunaan dana. Hasilnya, laporan keuangan KONI Cimahi secara konsisten mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahunnya. "Alhamdulillah, kami selalu mendapatkan opini WTP dari BPK setiap tahunnya," ujar Aris bangga, seraya menambahkan bahwa rata-rata 24 hingga 26 cabor tetap aktif di bawah naungan KONI Cimahi.

Capaian ini, menurut Aris, adalah buah dari sinergi kuat antara pengurus KONI, para pelatih, dan pengurus cabang olahraga. Ini menunjukkan bahwa dengan manajemen yang tepat, komitmen bersama, dan keberanian untuk membuat keputusan strategis, tantangan anggaran bisa diubah menjadi peluang emas untuk berinovasi dan tetap mengukir prestasi gemilang bagi Kota Cimahi di kancah olahraga nasional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar