Ekonomi – Cianews – Pemerintah memastikan ketersediaan beras nasional hingga April 2025. Kesepakatan untuk menyerap 3 juta ton beras telah tercapai, demikian disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/1). "Kita sudah sepakat menyerap beras sampai April 2025, totalnya 3 juta ton, sesuai arahan Presiden sebelum keberangkatan ke India. Hari ini kesepakatannya sudah final," tegas Amran.
Proyeksi surplus beras hingga Maret 2025 mencapai 2,9 juta ton. Dengan tambahan penyerapan 3 juta ton, stok beras nasional diperkirakan mencapai 4 juta ton pada April 2025. Amran berharap proses penyerapan dari petani berjalan lancar dan efektif.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Presetyo Adi, menambahkan bahwa stok beras Bulog saat ini sekitar 1,9-2 juta ton. Penyerapan tambahan 3 juta ton akan meningkatkan stok Bulog menjadi 5 juta ton dalam 3-4 bulan. "Langkah ini mengamankan 3 juta ton beras. Dalam 3-4 bulan, Bulog akan punya 5 juta ton beras," ujar Arief.
Related Post
Untuk optimalisasi penyerapan, Kementerian Pertanian dan Perpadi sepakat menurunkan derajat sosoh dari 100% menjadi 95%, diharapkan mempermudah penyerapan oleh Bulog. Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, memastikan Bulog telah mendapat anggaran Rp16 triliun dari APBN untuk membeli gabah kering panen (GKP) dan beras. Proporsi alokasi anggaran akan dibahas lebih lanjut. Bulog siap bekerja sama dengan BUMN, TNI, Bapanas, dan Kementerian Perdagangan untuk kelancaran penyerapan beras di seluruh Indonesia.
Tinggalkan komentar