Ekonomi – Cianews – Anggota DPR RI Komisi X, Habib Syarief Muhammad Alaydrus, mendesak pemerintah segera mencairkan tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN yang hingga kini belum diterima. Hal ini disampaikannya kepada awak media di Bandung, Rabu (15/1). Habib Syarief bahkan meminta Ketua Komisi X DPR RI untuk segera memanggil Kemendikbudristek guna meminta pertanggungjawaban atas penundaan pencairan tersebut.
"Kalau belum cair, kita mendesak agar dicairkan. Saya mendesak ketua Komisi X untuk memanggil Kemendikbudristek, secepatnya. Ini hak mereka," tegas Habib Syarief. Ia menekankan pentingnya penyelesaian masalah ini dengan cepat, mengingat adanya kesepakatan pencairan tukin pada 2025 berdasarkan Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 447/P/2024. "Jangan sampai dosen turun ke jalan, kasihan harus demo," imbuhnya.
Lebih jauh, politisi PKB ini tidak hanya meminta pencairan tukin, tetapi juga mendesak agar besarannya ditingkatkan, bukan malah dihapuskan. Habib Syarief khawatir penghapusan tukin akan berdampak buruk, bahkan memicu eksodus dosen berprestasi ke tempat lain.
Related Post
"Saya minta ditingkatkan, bukan dihilangkan. Saya merumuskan dua alasan, yaitu yuridis dan sosiologis," jelasnya. Ia memprediksi penghapusan tukin akan menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. "Kalau tukin dihapus, akan terjadi eksodus besar-besaran, ilmuwan handal bisa beralih ke tempat lain," pungkas Habib Syarief. Desakan ini menjadi sorotan tajam terhadap kinerja Kemendikbudristek dalam mengelola kesejahteraan para dosen ASN.
Tinggalkan komentar