Ekonomi – Cianews – Bupati Garut, Barnas Adjidin, meresmikan bantuan cold storage dari PLN UID Jabar untuk Bumdes Motekar di Desa Samudera Jaya, Garut, pada 30 Januari 2025. Peresmian ini diklaim sebagai bentuk dukungan terhadap program Asta Cita Ketahanan Pangan Presiden Prabowo. Namun, benarkah hanya itu tujuannya?
Bantuan berupa fasilitas cold storage ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN melalui program Desa Pesisir Berdaya. Agung Murdifi, General Manager PLN UID Jabar, menekankan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan dan UMKM di sektor kelautan dan perikanan. Ia berharap cold storage ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi perekonomian desa.
Bupati Garut sendiri mengapresiasi kontribusi PLN. Menurutnya, fasilitas ini menjadi solusi penting bagi nelayan setempat. Dengan cold storage, kualitas ikan terjaga, harga lebih stabil, dan daya saing produk perikanan meningkat. Hal senada diungkapkan Jois Harsa, Ketua Bumdes Motekar. Ia menyebut harga es balok kini turun drastis dari Rp 50.000 menjadi Rp 25.000, dan ketersediaannya pun lebih terjamin.
Related Post
Namun, di balik euforia peresmian, muncul pertanyaan: apakah bantuan ini murni demi kesejahteraan nelayan, atau ada agenda politik di baliknya? Desa Samudera Jaya, sebagai desa pesisir dengan nelayan tradisional yang memiliki keterbatasan alat tangkap dan kapal, memang membutuhkan bantuan. Namun, waktu peresmian yang berdekatan dengan agenda politik nasional menimbulkan spekulasi. Apakah ini sekadar program CSR biasa, atau bagian dari strategi kampanye terselubung? Pertanyaan ini perlu dikaji lebih dalam. cianews.co.id akan terus menelusuri dan memberikan informasi terkini terkait dampak nyata bantuan cold storage ini bagi masyarakat Desa Samudera Jaya.
Tinggalkan komentar