Ekonomi – Cianews – Sayur lompong, sajian khas Ramadan dari Garut Selatan, tengah menjadi perbincangan. Makanan yang terbuat dari batang daun talas ini terbilang langka dan unik, jarang diketahui banyak orang di luar masyarakat Sunda. Namun, di wilayah pedesaan Garut, sayur lompong justru menjadi menu wajib berbuka puasa, menjaga tradisi turun-temurun.
Resep sayur lompong terbilang sederhana, namun membutuhkan trik khusus pengolahan batang daun talas agar terhindar dari rasa gatal yang disebabkan getahnya. Proses perebusan dan perendaman menjadi kunci utama. Dahulu, sayur lompong dikenal sebagai masakan tanpa minyak, sehingga dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang tinggi. Cita rasanya yang gurih, berkuah santan, dan kaya rempah, mirip sayur lodeh, membuatnya begitu digemari, terutama di era 1950-an.

Meskipun proses memasaknya sedikit rumit, warisan kuliner lezat ini patut diapresiasi. Bagi pencinta kuliner tradisional, sayur lompong menawarkan pengalaman cita rasa unik dan menarik untuk dicoba. Keberadaannya yang langka menjadikan sayur lompong sebagai sajian istimewa di bulan Ramadan, menawarkan sensasi berbeda dari hidangan-hidangan modern. Keunikan sayur lompong ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner untuk mencicipinya.

Related Post
Tinggalkan komentar