Bandung Darurat Bullying? Ini Kata Pakar!

Bandung Darurat Bullying? Ini Kata Pakar!

Ekonomi – Cianews – Kota Bandung masih bergelut dengan masalah kekerasan anak. Meskipun Deklarasi Bandung Menuju Zero Bullying telah dicanangkan Oktober 2024 lalu, kenyataannya kasus kekerasan, termasuk perundungan (bullying), terus terjadi. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung mencatat 303 kasus kekerasan anak sepanjang tahun 2023. Bahkan baru-baru ini, sebuah kasus pengeroyokan siswa SMP di wilayah Mandalajati mengejutkan publik.

Akademisi Psikologi, Billy Martasandy, mengungkapkan akar permasalahan ini terletak pada peran orangtua. "Risiko bullying tinggi karena orangtua yang tak mendisiplinkan anak, enggan terlibat dalam aktivitas sekolah anak, dan memiliki hubungan buruk dengan anak," ujar Billy kepada cianews.co.id, Selasa (25/3). Anak yang kekurangan perhatian dan pengakuan di rumah, menurut Billy, cenderung mencari pengakuan dan kekuasaan melalui tindakan negatif di lingkungan sekolah.

Bandung Darurat Bullying? Ini Kata Pakar!
Gambar Istimewa : jabarekspres.com

Lingkungan sekitar juga berperan. Billy menambahkan, anak yang tumbuh di lingkungan keluarga kurang positif berpotensi besar menjadi pelaku bullying. Ia menekankan pentingnya penanaman karakter sejak dini, serta mengingatkan kemungkinan korban bullying berbalik menjadi pelaku.

"Orangtua harus demokratis, mengajarkan empati, menjadi teladan positif, dan menerapkan disiplin positif," kata Billy. Ia juga menyarankan orangtua memberikan edukasi kepada anak yang menjadi korban bullying agar mampu mengelola emosi dan menerima situasi yang dialaminya.

Billy berharap Pemkot Bandung meningkatkan sosialisasi tentang pola asuh yang baik sebagai kunci mewujudkan Kota Bandung yang bebas dari kasus bullying. Peran aktif orangtua, dianggapnya, sangat vital dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar