Ekonomi – Cianews – Kota Bandung kembali bergelut dengan masalah klasiknya: kemacetan. Janji "Bandung Bebas Macet" yang tercantum dalam RPJMD 2013-2018 dan 2018-2023 nyatanya belum terwujud. Kini, harapan warga kembali tertuju pada penyusunan RPJMD yang baru. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan tengah fokus membahas RPJMD dan RKPD untuk pembangunan kota ke depan, bahkan sampai tiga kali rapat sehari.
Namun, janji manis tersebut belum cukup meyakinkan warga. Dadan Kurniawan (29), warga Sukamiskin, misalnya, mengaku geram dengan kemacetan yang kerap terjadi di wilayahnya, terutama pada sore hari. "Bisa sampai Cicaheum macetnya. Pak Farhan coba lihat sendiri macetnya seperti apa, dari jam 4 pagi sampai maghrib," keluhnya kepada cianews.co.id. Ia menyoroti sempitnya jalan dan banyaknya bus yang melintas sebagai penyebab utama kemacetan. "Mobil berempat diisi sendiri, ditambah banyak bus, jalan kecil, ya pasti macet total," tambahnya.

Dadan berharap Pemkot Bandung menjadikan penuntasan kemacetan sebagai prioritas utama, setara dengan penanganan banjir. Ia mendesak adanya solusi konkret, baik berupa regulasi berkendara yang lebih ketat maupun peningkatan layanan transportasi publik. Kemacetan yang berkepanjangan ini bukan hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menghambat kemajuan Kota Bandung. Akankah janji "Bandung Bebas Macet" kembali masuk dalam RPJMD mendatang dan benar-benar terealisasi? Kita tunggu saja.

Related Post
Tinggalkan komentar