Ekonomi – Cianews – Bencana banjir yang melanda Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, telah mengakibatkan dampak yang cukup signifikan. Lebih dari 2.000 jiwa atau 575 kepala keluarga menjadi korban, menurut keterangan resmi yang disampaikan oleh cianews.co.id. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, langsung meninjau lokasi bencana pada Minggu (16/3) lalu.
Herman Suryatman menjelaskan bahwa banjir yang merendam empat desa di Cimanggung diduga disebabkan oleh beberapa faktor. Penyempitan Jembatan Pangsor akibat penumpukan sampah, pendangkalan dan penyempitan Sungai Cimande, serta alih fungsi lahan di hulu sungai menjadi penyebab utama. Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemprov Jabar dan Pemkab Sumedang bergerak cepat dengan mengerahkan alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan pengerukan sungai. "Jika kurang, Pemprov Jabar akan menambah alat berat agar pengerukan bisa cepat selesai," tegas Herman.

Selain pengerukan, bantuan logistik senilai Rp 289,6 juta dalam bentuk barang dan kebutuhan pokok telah disalurkan melalui Dinas Sosial dan BPBD Jawa Barat untuk meringankan beban para korban. Lebih lanjut, Herman menambahkan bahwa opsi peninggian Jembatan Pangsor sedang dikaji oleh Dinas Bina Marga. Normalisasi sungai juga akan dilakukan, namun dengan mempertimbangkan kondisi permukiman di sekitar sungai.

Related Post
Herman Suryatman juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah banjir di masa mendatang. Ia mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama pendangkalan sungai dan banjir. "Langkah kecil menjaga kebersihan lingkungan bisa mencegah bencana besar," tutupnya.
Tinggalkan komentar