Ekonomi – Cianews – Kasus dugaan pelecehan seksual yang menggemparkan publik melibatkan seorang dokter residen spesialis anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pihak RSHS, melalui Direktur Utama Rachim Dinata Marsidi, telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. "Kita langsung laporkan ke polisi. Residen tersebut sudah kami kembalikan ke fakultas," tegas Rachim saat dikonfirmasi, Rabu (9/4).
Dokter tersebut, diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia hanya bertugas di RSHS sebagai bagian dari program pendidikannya. Rachim menambahkan, "Karena dia hanya titipan fakultas, bukan pegawai RSHS, maka PPDS tersebut sudah kami kembalikan ke fakultas. Di RSHS, begitu ada kejadian seperti ini, kita langsung stop dan kembalikan ke institusi asal," jelasnya. Rachim pun mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menegaskan, "Bagi kami, ini tindakan kriminal. Tidak ada tempat untuk pelecehan di rumah sakit kami."

Sementara itu, Polda Jawa Barat melalui Ditreskrimum berhasil mengamankan terduga pelaku, berinisial TAP asal Pontianak. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan kronologi kejadian yang bermula pada 18 Maret 2025, di Gedung MCHC lantai 7 RSHS. "Tersangka meminta korban FH (21), yang sedang menunggu orang tuanya di IGD, untuk diambil darahnya dan dibawa ke lantai 7," ungkap Hendra.

Related Post
Di lantai 7, pelaku meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi dan kemudian melakukan tindakan pelecehan seksual. Hasil penyelidikan menunjukkan korban merasa pusing setelah disuntik, diduga akibat cairan yang membuatnya tak sadarkan diri. "Korban juga merasa perih saat buang air kecil setelah kejadian," tambah Hendra. Barang bukti yang diamankan polisi meliputi jarum suntik, sarung tangan, infus, dan obat-obatan. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.










Tinggalkan komentar