Ekonomi – Cianews – Kasus rudapaksa yang dilakukan oleh dokter PPDS di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memantik reaksi keras dari berbagai pihak. Anggota Komisi 5 DPRD Jabar, Zaini Shofari, menyatakan keprihatinannya dan mendesak dilakukan perbaikan menyeluruh, mulai dari infrastruktur hingga sistem seleksi calon dokter.
Menurut Zaini, peristiwa memalukan ini bukan semata-mata kesalahan individu. "Kejadian ini multifaktorial," tegasnya Kamis (10/4). Ia menyorot pentingnya optimalisasi fungsi CCTV di RSHS. "CCTV bukan hanya sebagai alat bukti post-event, tapi harus menjadi alat pencegahan aktif. Perlu petugas yang secara konsisten memonitornya," ujarnya. Sistem pengawasan yang lemah, menurutnya, tak hanya berpotensi pada kasus serupa, tapi juga kejahatan lain seperti pencurian barang milik pasien.

Lebih jauh, Zaini mempertanyakan efektivitas tes kejiwaan (MMPI) dalam seleksi dokter, khususnya calon spesialis. "Harusnya penyimpangan perilaku seperti ini bisa terdeteksi sejak awal. Apakah tesnya yang bermasalah, atau prosesnya yang perlu dievaluasi?" tanyanya. Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur seleksi untuk mencegah terulangnya kasus serupa.

Related Post
Kondisi RSHS sebagai rumah sakit rujukan utama Jawa Barat juga menjadi sorotan. Luasnya area RSHS, menurut Zaini, membutuhkan jumlah personel keamanan yang memadai, tidak hanya dokter dan perawat, tetapi juga petugas keamanan untuk menjamin kenyamanan pasien dan pengunjung. "Jumlah personel harus seimbang dengan luas area rumah sakit," tandasnya. Perbaikan infrastruktur dan peningkatan jumlah petugas keamanan menjadi kunci utama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tinggalkan komentar