Faizal Assegaf, kritikus politik, melontarkan pernyataan kontroversial. Ia menilai, siapapun yang terpilih menjadi Gubernur, tak akan lepas dari kendali Presiden. Menurutnya, otonomi daerah hanyalah "pemanis" demokrasi, karena realitanya, kekuasaan terpusat di tangan pusat.
"Siapapun yang bakal jadi Gubernur, posisinya di bawah kendali presiden," tegas Assegaf melalui akun X-nya.
Related Post
Ia pun menyerukan gerakan politik baru. "Jadi mau ke TPS atau golput, tetap saja yang dipilih adalah bagian dari jejaring kendali kekuasaan. Saatnya gerakan Politik Terbarukan," serunya.
Pernyataan Assegaf ini muncul di tengah persiapan Pemilihan Umum 2024, di mana 37 provinsi akan memilih Gubernur baru secara serentak.
Apakah pernyataan Assegaf ini benar? Apakah otonomi daerah hanya ilusi?
Tinggalkan komentar