Ekonomi – Cianews – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi sukses menjaga laju inflasi di angka 0,31 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 1 persen. Pencapaian ini diungkap langsung oleh Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, yang menyebut strategi sistemik sebagai kunci keberhasilan.
"Terkait inflasi, Alhamdulillah, langkah yang kita lakukan adalah sistemik, bukan solusi sementara," ungkap Dicky. Ia menjelaskan bahwa inflasi yang terjadi diakibatkan kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi. Namun, dengan angka inflasi yang terkendali di Cimahi, Pemkot optimis dapat menjaga perekonomian daerah tetap stabil.
Strategi Pemkot Cimahi dalam menekan inflasi terbilang komprehensif. Berbagai program digulirkan, mulai dari operasi pasar dan gerakan pangan murah, hingga penyaluran cadangan pangan dari pusat dan daerah. Salah satu program unggulan yang disebut Dicky adalah Sibesti, program penyediaan beras murah di tingkat kelurahan bekerja sama dengan Bulog. Setiap Kamis akhir bulan, program ini menyediakan 35-40 ton beras dengan harga terjangkau.
Related Post
Kendala keterbatasan sumber daya alam dan luas wilayah yang membuat pasokan pangan Cimahi bergantung pada daerah lain, diatasi dengan program Gerakan Tanam Cepat Panen Hortikultura (Gertam Parti). Kerja sama dengan kelompok tani lokal untuk menanam cabai, dan memasarkan hasil panennya di pasar tradisional, menjadi solusi efektif untuk meningkatkan pasokan komoditas lokal.
Pemkot Cimahi juga tak lupa melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok secara berkala. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga terkait lainnya diolah untuk mendapatkan data akurat dan terkini, yang juga dilaporkan dalam rapat bersama Mendagri setiap Senin. Komitmen Pemkot Cimahi dalam memantau dan mengendalikan inflasi ini patut diapresiasi, mengingat pentingnya stabilitas ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
Tinggalkan komentar